Kupang – Menurut sumber berita ANTARA, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Kupang melaporkan bahwa jumlah penumpang yang meninggal dunia akibat kecelakaan kapal Cantika Express 77 yang terbakar di perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 14 orang, dan salah satunya pengawai ditjen Pajak KP2KP Kalabahi, NTT yang bernama Khusna Fatmawati
“Data sementara yang tercatat meninggal dunia dalam peristiwa tersebut sebanyak 14 penumpang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana terkait perkembangan kasus terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 di Kupang, Selasa.
Dalam akun twitter-nya Prastowo mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya pegawai ditjen Pajak dalam Kecelekaan tersebut. Prastowo adalah Staf Khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia Mbak Khusna, pegawai @DitjenPajakRI di KP2KP Kalabahi. Beliau korban kecelakaan kebakaran Kapal Cepat dari Kupang – Alor. Beliau baru dari cuti pulang ke Tulung Agung jenguk Ibunda yg sakit. Mohon doa 🙏🙏🙏 pic.twitter.com/BXWhfXpo5o
— Prastowo Yustinus (@prastow) October 25, 2022
Dalam akun instagram resmi ditjen Pajak RI juga, memposting ucapan belasungkawa untuk almarhumah Khusna Fatmawati.
View this post on Instagram
“Data sementara yang tercatat meninggal dunia dalam peristiwa tersebut sebanyak 14 penumpang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana terkait perkembangan kasus terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 di Kupang, Selasa.
Sementara yang dievakuasi dari kapal juga terus bertambah, dari 247 menjadi 326 korban. “Sampai saat ini terdapat 326 orang yang sudah dievakuasi dari kapal yang terbakar tersebut,” katanya.
Putu Sudayana mengatakan ada kemungkinan jumlah penumpang yang dievakuasi terus bertambah, dan jumlah korban yang meninggal juga bertambah.
“Tetapi, nanti baru kami pastikan lagi, karena saat ini masih berproses,” tambah dia.
Dia mengatakan bahwa saat proses penyelamatan para korban, banyak korban yang mengapung di laut selama 5-6 jam.