Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak hingga akhir Februari 2023 mencapai Rp 279,98 triliun atau 16,3% dari target penerimaan tahun ini Rp 1.718 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 terjadi lonjakan 40,4%.
Penerimaan pajak sebesar Rp 279,98 triliun itu terbagi dalam empat kelompok. Pertama, Pajak Penghasilan (PPh) nonmigas Rp 137,09 triliun atau 15,69% dari target. Dibandingkan tahun lalu, terjadi pertumbuhan 24,35%.
Kedua, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Rp 128,27 triliun atau 17,27% dari target. Angka ini tumbuh 72,87%.
Ketiga, Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan pajak lainnya Rp 1,95 triliun atau 4,87% dari target dan tumbuh 29,33%.
Keempat, Pajak Penghasilan (PPh) Migas sebesar Rp 12,67 triliun atau 20,62% dari target. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi kontraksi 6,36%.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada dua bulan pertama tahun 2023 dipengaruhi oleh harga komoditas yang masih tinggi, aktivitas ekonomi yang terus membaik, serta dampak implementasi UU HPP. Namun demikian, optimisme tetap ada mengingat aktivitas ekonomi yang terus meningkat dan optimalisasi implementasi UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Sementara itu, belanja negara tercapai sebesar Rp 287,8 triliun atau 9,4% Pagu APBN, tumbuh 1,8% (yoy). Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp 182,6 triliun (8,1% dari Pagu), yang terdiri atas belanja K/L sebesar Rp 76,4 T dan belanja non-K/L sebesar Rp 106,2 triliun. Komponen belanja non-K/L utamanya didukung pembayaran manfaat pensiun, pembayaran bunga utang dan penyaluran subsidi.
Sementara, dari sisi Transfer ke Daerah (TKD), penyaluran TKD hingga 28 Februari 2023 telah tersalur sebesar Rp 105,2 T (12,9% Pagu), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu (-4,8%/yoy).
Meski demikian, kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada awal tahun 2023 memberikan optimisme untuk pemerintah dalam melanjutkan upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.