Penerimaan Pendapatan Negara Tercatat Baik pada Februari 2023 Meski Tetap Waspada terhadap Tantangan dan Ketidakpastian
Jakarta, 14/03/2023 Kementerian Keuangan – Kinerja APBN pada Februari 2023 mencatatkan hasil yang baik dengan surplus yang menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Meskipun begitu, Kementerian Keuangan tetap berhati-hati dan waspada dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian di tahun 2023. Hal ini diungkapkan dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) yang diadakan pada Selasa (14/03) di Kantor Pusat Kementerian Keuangan.
Surplus ini didukung oleh kinerja pendapatan yang kuat dan tren belanja yang positif hingga Februari 2023. “Pendapatan negara hingga akhir Februari berhasil terkumpul sebesar Rp419,6 triliun, artinya telah mencapai 17% dari target penerimaan atau pendapatan negara selama dua bulan pertama yaitu Januari dan Februari. Pertumbuhan pendapatan negara ini mencapai 38,7% year on year dan terdiri dari penerimaan pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara tersebut.
Penerimaan pajak yang baik dan positif menunjukkan ekonomi yang semakin pulih, peningkatan aktivitas masyarakat, dan kontribusi implementasi UU HPP. Penerimaan pajak mencapai Rp279,98 triliun, tumbuh 40,35% (yoy) dan telah mencapai 16,30% dari target APBN 2023.
Pada Februari 2023, pencapaian belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp182,6 triliun atau 8,1% dari APBN. Bidang kesehatan, ketahanan pangan, dan perlindungan sosial tetap menjadi prioritas belanja yang dijaga. Belanja TKDD hingga akhir Februari 2023 mencapai Rp105,2 triliun atau 12,9% dari APBN.
Menteri Keuangan juga mengungkapkan bahwa kenaikan belanja negara sebesar 1,8% (yoy) diharapkan dapat mendukung perekonomian Indonesia. Sedangkan pembiayaan APBN melalui SBN dan pinjaman on track sesuai strategi pembiayaan tahun 2023.
Secara keseluruhan, postur APBN menunjukkan surplus Rp131,8 triliun atau 0,63% PDB. Hal ini menunjukkan kondisi yang positif hingga Februari 2023 dan mencerminkan situasi Indonesia yang optimis namun tetap waspada menghadapi prospek perekonomian 2023.
Meskipun demikian, Menkeu menyampaikan bahwa ekonomi global masih perlu diwaspadai karena memberikan ketidakpastian yang sulit diprediksi. Namun, APBN tetap menjadi instrumen yang dijaga untuk menjaga masyarakat Indonesia dari berbagai kemungkinan shock ekonomi global yang dapat terjadi. Oleh karena itu, APBN akan terus responsif dan fleksibel untuk mengantisipasi segala kemungkinan.